Pemantauan Layanan Dan Pembinaan PTA Palu
Parigi||31/01/2023
Berdasarkan surat tugas Ketua Pengadilan Tinggi Agama Palu, Nomor W19-A/321/PS.00/1/2023 Tanggal 27 Januari 2023, Drs. H. Rusman Mallapi, S.H., M.H. Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Agama Palu, selaku Koordinator Pengawasan dan Pembinaan PTA Palu dan Pahrurrozi, S.H., M.H. diberikan tugas oleh Ketua untuk melakukan pemantauan layanan dan pembinaan di Pengadilan Agama Parigi.
Dalam kesempatan pemantauan layanan dan pembinaan tersebut Pak Rusman yang biasa disapa menyampaikan program prioritas PTA yang juga bisa diterapkan di lingkungan Pengadilan Agama Parigi, yaitu : PROGRAM PRIORITAS PTA PALU :
1. Pembangunan zona integritas :
- Mempersiapkan rencana aksi, kegiatan dan dokumen WBBM.
- Mengadakan pendampingan pembangunan ZI di PA.
2. Optimalisasi prestasi :
- Mendata dan mengkalkulasi prestasi yang telah dicapai.
- Mempersiapkan meraih prestasi baru.
- Mempertahankan prestasi yang telah diraih (reputasi).
- Mendokumenkan prestasi yang telah di raih (prasasti).
3. Meningkatkan performance pengadilan:
- Revitalisasi PTSP
- Decorum ruang sidang
- Menjadikan seluruh ruangan, halaman, tempat parkir, lapangan dan taman menjadi tempat selfi.
- Menjaga penampilan seluruh pegawai (memakai atribut dan disiplin pakaian).
- Mengoptimalkan kegiatan 5 RIN.
Selain program prioritas tersebut Rusman Mallapi juga menyampaikan beberapa permasalahan seperti masalah Eksepsi, Putusan Sela dan sumpah Pemutus. Selanjunya Pahrurrozi selaku Panitera juga mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan pembinaan. Dalam pembinaannya Pahrurrozi menyampaikan bahwa sesuai Perma 7 Tahun 2022 sudah menjadi keharusan bahwa perkara perkara yang diajukan sudah melalui E-Court dan E-Litigasi, hingga saat ini Pengadilan Agama Parigi baru menerima 1 perkara melalui e-Court, kemudian Pahrurrozi menyatakan bahwa PTSP Pengadilan Agama Parigi perlu disesuaikan karena posisi PTSP saat ini tidak terpadu dan tidak satu pintu, dimana pada saat perkara diputus dan pihak mau mengambil uang sisa panjar atau melaporkan perkaranya putus tidak langsung ke meja kasir tapi keluar dulu baru setelah itu masuk lagi ke ruang PTSP.
Selain itu Pahrurrozi juga menceritakan bagaimana cara meningkatkan pelayanan PTSP dengan menggunakan sistem antrian PTSP yang semua loketnya bisa melayani semua bentuk layanan. Pemantauan Layanan dan Pembinaan di Pengadilan Agama Parigi ini dilaksanakan selama 2 hari (ojie).